Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Potensi Tinggi Gantikan Batu Bara

Novaeny Wulandari Penulis

26 Januari 2024

total-read

15

2 Menit membaca

Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Potensi Tinggi Gantikan Batu Bara

Indonesia memiliki banyak potensi energi baru terbarukan (EBT) untuk mendorong target emisi nol bersih (Net Zero Emission/ NZE) tahun 2060 atau lebih cepat. Potensinya mencapai 417,8 Gigawatt (GW).

Pemanfaatan EBT bisa dilakukan secara maksimal salah satunya dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pasalnya, Indonesia memiliki keuntungan sebagai negara beriklim tropis karena mendapatkan porsi pencahayaan sinar Matahari yang lebih besar.

Sistem kerja PLTS cukup sederhana. Sel surya akan menyerap cahaya, dan menggerakkan elektron dari sisi positif dan negatif. Pergerakan tersebut akan menghasilkan arus listrik, yang dapat digunakan pada produk elektronik (appliances) di sekitar kita.

PLTS bisa dipasang di mana saja. Misalnya di kawasan industri, perusahaan, gedung-gedung bertingkat, atau bahkan di atap rumah. Asalkan, tempat pemasangan PLTS mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Energi surya yang bersumber dari sinar Matahari merupakan energi yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan limbah, sebagaimana sifatnya terus terbarukan.

Potensi energi surya untuk sumber listrik di Indonesia mencapai 207,8 Gigawatt (GW). Hingga tahun 2021, pemanfaatannya baru 153,8 Megawatt peak (MWp) atau sekitar 0,07 persen.

Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki potensi untuk pengembangan PLTS dalam skala besar antara lain di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapasitas energi surya bisa menghasilkan listrik mencapai 66.205 megawatt (MW). Selain itu, ada di Sumatera Selatan sebesar 28.197,6 MW.

Lalu, di Riau–yang dilalui Garis Khatulistiwa–memiliki potensi radiasi sinar Matahari mencapai 4,8 kilowatt jam per meter persegi (kWh/m2) dalam satu hari. Potensinya mencapai 1.700 MW

Kapasitas tersebut lebih besar dari radiasi Matahari di Jerman yang hanya 2,4 kWh/m2 

Sehingga, dengan memakai energi surya di Riau, bisa menggantikan 400 kilogram (kg) batu bara untuk setiap satu MWh listrik surya per hari.
Potensi yang tinggi dibarengi dengan kemudahan akses pembiayaan yang terjangkau, pemberian insentif, dan fasilitas pembiayaan ikut berperan dalam memasifkan penggunaan PLTS di Indonesia. Dengan begitu, target bauran EBT pada tahun 2025 sebesar 23 persen sebagaimana Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional bisa tercapai.

Populer

Terbaru