Perbedaan PLTS Atap On Grid, Off Grid, dan Hibrida
Novaeny Wulandari • Penulis
27 Januari 2024
24
• 2 Menit membaca

Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi energi Matahari (surya) melimpah. Oleh karena itu, pemanfaatannya sebagai energi baru terbarukan (EBT) terus didorong seiring kebijakan transisi energi untuk mengejar target nol bersih emisi (Net Zero Emission/ NZE) tahun 2060 atau lebih cepat.
Pemanfaatan energi surya menjadi fokus dalam mengejar target tersebut. Salah satunya melalui pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dengan sistem On-grid, Off-grid, dan Hibrida.
Sebelum memutuskan untuk memasang PLTS atap, penting untuk memahami jenis-jenis dari PLTS tersebut.
- PLTS Atap On-grid
Sistem kerja PLTS adalah mengubah energi panas Matahari menjadi listrik. Sistem tersebut, cocok digunakan untuk perumahan, bangunan bisnis, industri, perkantoran, pabrik, dan pergudangan yang membutuhkan suplai listrik.
Kelebihan on-grid adalah cenderung memiliki ongkos pemeliharaan yang rendah karena tidak memerlukan baterai sebagai tempat penyimpanan energi.
Sistem on-grid juga sudah terhubung dengan jaringan listrik PLN. Dengan begitu, jika panel surya tidak mampu menghasilkan energi listrik dengan baik, bisa langsung tersambung dengan PLN.
- PLTS Atap Off Grid
Sistem PLTS ini merupakan yang independen dan tidak bergantung pada jaringan listrik PLN. Sepenuhnya sistem off-grid mengandalkan energi matahari yang disimpan ke dalam baterai.
Komponennya terdiri dari panel surya, baterai, pengontrol muatan, kotak grid, inverter, struktur pemasangan, dan elemen pendukung lainnya seperti kabel. Kelebihan off-grid adalah tidak tergantung pada pasokan listrik PLN.
Penggunaan energi Matahari membuat penggunanya lebih ramah lingkungan karena tidak lagi bergantung pada energi yang berbahan baku fosil (batu bara). Jika terjadi pemadaman listrik, pengguna PLTS Atap off-grid tidak akan berpengaruh karena memiliki penyimpanan energi (storage) berupa baterai.
- PLTS Atap Hibrida
Sistem hybrid merupakan perpaduan dari sistem off-grid dan on-grid. Penggunaan listrik sehari-hari bisa dipasok dengan energi yang disimpan dalam baterai. Sedangkan jika kehabisan energi dari baterai, secara otomatis menggunakan energi dari PLN sebagai penggantinya.
Sistem hibrida bisa dioptimalkan penggunaannya. Dengan menyimpan kelebihan listrik dalam baterai, dan menggunakannya pada Malam hari dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada jaringan listrik publik.